Rabu, 14 Juni 2017

Pemuda Sarongge dan Volunteer UNAS Belajar Sampling Tanah

Desa Sarongge adalah kawasan pertanian yang berada di kaki gunung Gede Pangrango. Di kawasan pertanian ini, para petani masih banyak yang menggunakan cara bertani konvensional. Cara ini ditandai dengan cara bercocok tanam yang bergantung pada bahan-bahan kimia buatan. Namun, ada sekelompok petani muda yang mengenalkan cara bercocok tanam secara organik. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok tani Putra Giri Kencana.
Kali ini tiga orang volunteer TRASHI dari Universitas Nasional mengajak empat petani muda Desa Sarongge meneliti kualitas tanah pertanian mereka. “Pengambilan sampel tanah ini dilakukan hingga Selasa, 8 November” jelas Novia koordinator penelitian. Selain itu, kami juga akan menyebar kuisoner ke petani untuk mengetahui kebiasaan mereka dalam menggunakan bahan kimia buatan di lahan pertanian konvensional, tambahnya.
Dari penelitian ini diharapkan pemuda Sarongge bisa mengetahui cara membedakan tanah yang baik dengan tanah yang kurang baik berdasarkan warna tanah yang dicocokkan dengan menggunakan buku Munsell Soil Colour Charts. Selain itu, para pemuda ini akan belajar cara mengambil sampel tanah dengan menggunakan bor biopori dan ring sampel.
Sampel tanah yang sudah didapatkan ini, akan disimpan dalam plastik sampel yang diberi label, untuk kemudian akan diuji di laboratorium Balai Penelitian Lingkungan Pertanian – Kementerian Pertanian. Hasil dari penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai acuan para petani di Sarongge dalam mengolah tanahnya. (Novia – TRASHI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar